Friday, 21 September 2018

Jangan Menantikan Datangnya Azab


Manusia adalah makhluk yang memiliki tingkat keimanan yang dapat bertambah dan sewaktu-waktu dapat pula berkurang, berbeda dengan malaikat yang memiliki tingkat keimanan yang stagnan, tidak pernah bertambah dan tidak pernah pula berkurang, selalu mengerjakan apa yang diperintahkan Allah padanya dan tidak mengerjakan selain apa yang diperintahkan kepadanya. Para Nabi dan Rasul adalah pengecualian dalam kasus ini.
Para Nabi dan Rasul Allah adalah manusia-manusia yang istimewa, Mereka adalah manusia terpilih, keimanan mereka senantiasa bertambah dan tidak pernah berkurang, berbeda dengan manusia biasa. Oleh karena itu, tidak heran apabila Allah memberikan amanah besar yang harus dipikul di pundak-pundak mereka, yaitu amanah dakwah. Allah mengamanahkan para Nabi dan Rasul untuk menegakkan kalimat tauhid dan menyebarkan ajaran Islam yang merupakan rahmat bagi seluruh alam, serta menghapus segala macam bentuk kesyirikan di muka bumi ini.
Tentu saja dakwah yang mereka lakukan tidak selalu berjalan mulus. Beragam rintangan dan makar harus mereka hadapi, beragam bentuk penolakan terhadap dakwah mereka pun berdatangan dari kaum yang tidak menyukai dakwah mereka. Allah berfirman dalam Alquran surah Al-Anbiya ayat 37-40:

"(37) Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera. (38) Mereka berkata: "Kapankah janji itu akan datang, jika kamu sekaIian adalah orang-orang yang benar? (39) Andaikata orang-orang kafir itu mengetahui, waktu (di mana) mereka itu tidak mampu mengelakkan api neraka dari muka mereka dan (tidak pula) dari punggung mereka, sedang mereka (tidak pula) mendapat pertolongan, (tentulah mereka tiada meminta disegerakan) (40) Sebenarnya (azab) itu akan datang kepada mereka dengan sekonyong-konyong lalu membuat mereka menjadi panik, maka mereka tidak sanggup menolaknya dan tidak (pula) mereka diberi tangguh."

Dalam ayat tersebut Allah menerangkan bahwa salah satu tabiat manusia adalah suka tergesa-gesa sedangkan tergesa-gesa itu merupakan salah satu sifat setan. Sifat ini pun terdapat dalam diri kaum kafir yang tidak menyetujui dakwah para Nabi dan Rasul. Lantaran sombongnya mereka ketika mendengarkan ancaman bagi orang-orang yang mengingkari azab Allah, mereka justru minta agar azab itu disegerakan kedatangannya terhadap mereka, mereka tidak sabar untuk melihat bukti nyata kebesaran Allah. Seandainya mereka mengetahui betapa dahsyatnya azab Allah dan neraka yang telah disiapkan bagi para pembangkang, tentu saja mereka tidak akan berani mengolok-olok apalagi meminta agar segera ditimpakan azab. Kita tak dapat membayangkan betapa besar penyesalan orang-orang kafir itu di neraka, setelah mereka merasakan sendiri siksa neraka yang tak tertahankan tanpa mendapat pertolongan sedikit pun. Naudzubillaahi min dzaalik.
Oleh karena itu kita harus senantiasa memperbaharui iman kita dan menyadarkan diri kita akan pedihnya azab Allah bagi mereka yang mengingkari kebesarannya, serta memperkuat landasan tauhid dalam hati kita. Semoga Allah meridhai usaha kita.

No comments:

Post a Comment